“Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa matamu menyala-nyala, sehingga engkau memalingkan hatimu menentang TUHAN, dan mulutmu mengeluarkan perkataan serupa itu?” ( Ayub 15 :12 - 13 )
Perasaan hati memang Tuhan yang beri. Di situlah segala jenis keindahan dalam berbagai bentuk muncul. Namun ada kalanya, perasaan hati kita sudah begitu tercemari, terluka dan dipenuhi oleh amarah, kesakitan, pemberontakkan dan kepahitan.
Pada saat itu terjadi, manusia bisa begitu lupa diri, maka iblis akan menimpakan semuanya itu kepada Tuhan. Diyakinkannya kita bahwa semua yang kita alami itu karena Tuhan yang tidak peduli dan membiarkan itu terjadi. Saat itulah pemberontakkan kita meledak.
Saudaraku, perasaan hati kita bisa menghanyutkan. Jika hati kita bersih dan teduh, kita hanyut dalam buaian kebaikkan dan kasihNya.Jika perasaan hati kita kotor, akan membuat kita terhanyut dalam kubangan kotor yang mengerikan. Dan disana tidak ada kehidupan.
Jadi . . . Jangan terhanyut
By His grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo

0 komentar:
Posting Komentar